Misteri Candi Gedong Songo, Wisata Sejarah di Kompleks Candi Abad ke-7

Wisata Gedong Songo merupakan sebutan untuk komplek candi yang terletak di lereng Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

Komplek Candi Gedong Songo ini dibangun berderet-deret dari bawah hingga puncak perbukitan di lereng gunung Ungaran.

Disarikan dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, nama Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa yaitu Gedong yang artinya bangunan dan Songo yang berarti sembilan.

Pertama kali keberadaan candi-candi ini diketahui oleh Loten pada tahun 1740 M.

Kemudian 100 tahun setelahnya, pada 1840 dilaporkan oleh Th.

Stamford Raffles sebagai Candi Banyukuning.

Namun dalam bukunya yang berjudul The History of Java (1817), Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama “Gedong Pitoe” karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan.

Arkeolog-arkeolog Belanda lalu berbondong-bondong untuk melakukan penelitian candi ini, salah satunya Van Stein Callenfels (1908 M) dan Knebel (1911 M).

Dalam penelitian mereka ditemukan dua kelompok candi lain, sehingga nama canti diubah menjadi Gedong Songo.

Namun tak seperti namanya, Gedong Songo kini hanya hanya terdapat lima kelompok candi yang masih utuh.

Letak kelima kelompok candi tersebut pun berpencar, seperti Candi Gedong I yang terletak paling bawah hingga Candi Gedong V yang terletak paling atas.

Dilansir dari petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, bagian bawah atau alas candi menggambarkan alam manusia, lalu bagian tengah candi menggambarkan alam yang menghubungkan alam manusia dan alam dewa, sedangkan bagian atas atau puncak candi menggambarkan alam para dewa.

Tiap bangunan candi pada komplek Percandian Gedong Songo didirikan di puncak-puncak bukit yang berbeda.

Landskap seperti ini dikaitkan dengan konsep Triloka dalam tradisi Hindu.

Batas masing-masing candi memanfaatkan pagar yang dibuat oleh Belanda yang sekarang menjadi pagar kawat berduri atau tanaman.

Para ahli memperkirakan kawasan Gedong Songo dibuat semasa Candi Dieng, atau dalam kurun waktu abad ke-7 sampai ke-9 Masehi di masa Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Lama.

Selain candi, di komplek ini wisatawan juga dalam menikmati kolam pemandian air hangat yang mengandung kadar belerang cukup tinggi, tepatnya di antara Candi Gedong III dan Candi Gedong IV.

Mandi atau berendam dengan air hangat yang mengandung belerang dipercaya dapat mengobati penyakit gatal-gatal maupun penyakit kulit lainnya.

Selain itu keindahan alam serta suasana sejuk hawa pegunungan yang terbebas dari polusi udara, menjadikan kompleks Candi Gedong Songo ini menjadi kawasan wisata.

Wisatawan tak hanya dapat menikmati wisata sejarah, namun sekaligus wisata alam.

ANNISA FIRDAUSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Menyusuri Pattaya Floating Market Sambil Berburu Kuliner Khas Thailand
Next post Staycation Sekaligus Glamping di Bobocabin Coban Rondo Malang